Bulan mati
cahayanya bukan lagi pasukan gemerlap
tapi sendu meraung tanpa suara
Dieja pun percuma
Sendu tu laksana lolongan srigala, memekik perih
panjang tak segera berujung
sedemikianpun ragaku, melolong..
menahan koyak moyak yang tak terperi
gaun putih ini, yang talah kami siapkan
dengan sempurna cinta
Kini tergolek sepi
tak terpakai
membisu disudut lemari bersama tumpukan baju lainnya
tanpa arti...
Harusnya pagi ini, gaun ini berlinang tawa sumringah
bening air mata kasih, harapan dan doa sepasang pengantin
Tapai berubah beda, sebab engkau memilih bersama orang lain
yang pernah melukis pelangi indah dihatimu
dulu...
Dan aku terdiam dalam bisu
menatap sepasang gaun itu
cahayanya bukan lagi pasukan gemerlap
tapi sendu meraung tanpa suara
Dieja pun percuma
Sendu tu laksana lolongan srigala, memekik perih
panjang tak segera berujung
sedemikianpun ragaku, melolong..
menahan koyak moyak yang tak terperi
gaun putih ini, yang talah kami siapkan
dengan sempurna cinta
Kini tergolek sepi
tak terpakai
membisu disudut lemari bersama tumpukan baju lainnya
tanpa arti...
Harusnya pagi ini, gaun ini berlinang tawa sumringah
bening air mata kasih, harapan dan doa sepasang pengantin
Tapai berubah beda, sebab engkau memilih bersama orang lain
yang pernah melukis pelangi indah dihatimu
dulu...
Dan aku terdiam dalam bisu
menatap sepasang gaun itu
B Y SELLY
1 comment:
Terima kasih untuk blog yang menarik
Post a Comment
Semua hal akan indah pada waktunya, Tingalkan komentar anda di sini