Kau gempuri segumpal merah dalam dada
ini.
Dengan palu pesona yang kau punya.
Menelusup masuk serupa sabda.
Menyebar!
Menyesaki seluruh dimensi raga.
Sesaat ruh itu melambung.
Menerobos di ketujuh tangga langit!
Setapak lagi
mencumbui wajah Tuhan
dan berkata ya Rabb...
begitu tak terjelaskan indah
anugerah-Mu,
yang mereka sebut-sebut cinta.
Tapi ah...!
ruhku luruh!
Menyerbuk hingga ke dasar bumi.
Remuk!
Ketika lengkungan dua bulan sabit itu
bergetar kecewa.
Seharusnya engkau tidak menyimpulkan
apa-apa sebelum aku bicara..
BY: Selly Ibrahim
No comments:
Post a Comment
Semua hal akan indah pada waktunya, Tingalkan komentar anda di sini