Ku awali dengan niat yang baik, saat ku pinang kesendirian
jiwamu
dan tanpa mereka hati masih sunyi atau telah terisi…
Engkau jawab “ ya” saat ku tanya, apakah engkau mencintaiku
dan mau menjadi pasangan jiwa ragaku…..
dengan semua kekurangan dan kelebihanku ?
Kenapa sekarang teringkari ?
Pernahkah ku dustai engkau atas perasaan ini ?
Padahal ku terima engkau yang telah kehilangan dirimu
sendiri…
Cinta dilandasi keiklasan, menerima seperti apapun pasangan
kita
Cinta pun membuat sang pecinta bebas dari tekanan apapun
dan andai engkau menyimpan rasa terpaksa mencintaiku
biar…… biar ….. biar…
Biar semua lepas !
Bebas kemana lajunya
Sebab cinta iklas itu sendiri
Bukan paksaan
Cinta ibarat segelas minuman
Senikmat apapun, jika kita tak suka
tak sanggup pula
menuangkan dalam kerongkongan
yang kering karena dahaga
Lebih baik mencari, menunggu hingga air yang kita damba
Kita dapatkan dengan pencarian kita
Dan kini, tersia sudah harapan yang ku usung,
dengan kencana pernikahan…. Nyeri…
Sungguhkah bicara tak bisa !
Semua tertipu oleh diammu yang begitu manis
Usai !
Bukan berakhir ini yang kusesali….
No comments:
Post a Comment
Semua hal akan indah pada waktunya, Tingalkan komentar anda di sini